Senin 02 Nov 2015 16:11 WIB

Rumah Rekan Salim Kancil Diserang, Polisi Lakukan Pengamanan

Aktivis antitambang Tosan yang juga rekan almarhum Salim Kancil.
Foto: Republika/Wihdan H
Aktivis antitambang Tosan yang juga rekan almarhum Salim Kancil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian setempat masih menjaga beberapa rumah para aktivis antitambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyusul peristiwa pelemparan batu yang menyebabkan kaca jendela rumah aktivis antitambang Abdul Hamid pecah pada Sabtu (31/10).

"Untuk antisipasi adanya simpatisan penambangan lakukan hal yang serupa, kita lakukan pengamanan di rumah-rumah pegiat antitambang," kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/11).

Sebelumnya pada Sabtu (31/10), rumah aktivis antitambang Abdul Hamid dilempari batu oleh pemuda berinisial IW hingga menyebabkan kaca jendelanya pecah. Bahkan IW yang juga adik WID tersangka penganiayaan terhadap Tosan dan Salim Kancil itu juga mengancam akan membunuh Hamid.

Selanjutnya pada Ahad (1/11), Polres Lumajang berhasil menangkap IW dan menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"IW sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasatreskrim Polres Lumajang AKP Heri Sugiono.

Menurut Heri, perbuatan tersangka didasari rasa sakit hati karena melihat kakak kandungnya ditahan, sehingga nekat melempari rumah korban dengan batu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement