Ahad 01 Nov 2015 19:30 WIB

Gus Ipul Prihatin Jatim Jadi Tempat Terbesar Peredaran Narkoba

Rep: c03/ Red: Maman Sudiaman
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.
Foto: IST
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wagub Jatim, Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul mengaku prihatin wilayahnya menjadi tempat peredaran narkoba terbesar di Tanah Air. Kondisi itu juga membuat pengguna barang haram  di wilayah ini menjadi sangat banyak.

Dia mencatat, setidaknya pengguna narkoba di Jatim tahun ini mencapai 740 ribu orang dengan jumlah tersangka sebanyak 2.050 orang. Dari jumlah tersangka sebanyak itu,  1.965 orang di antaranya  berusia 20-24 tahun. Kerugian yang dialami Pemprov Jatim akibat penyalahgunaan narkoba dari sisi sosial ekonomi pada tahun ini mencapai Rp 9,5 triliun.

“Peredaran narkoba saat ini sangat luar biasa baik di kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, PNS, masyarakat umum bahkan santri maupun seorang kyai. Tidak heran hal ini menimbulkan kerugian ekonomi yang luar biasa bagi pemerintah,” ujar Saifullah dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (1/110. Saifullah menyatakan hal itu di sela acara Forum Sinergitas Nasional Strategi tentang Pencapaian Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)  di Gedung DPRD Jatim, Surabaya baru-baru ini.

Saifullah menyatakan, ke depannya arah kebijkan Pemprov Jatim terkait penyalahgunaan narkoba dengan menjadikan 97,2 persen penduduk Jatim imun terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui partisipasi aktif masyarakat.  Selanjutnya  menjadikan 2,8 persen pengguna penyalahguna narkoba secara bertahap mendapat layanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, serta mencegah kekambuhan dengan program aftercare. 

“Yang terakhir yakni menumpas sindikat jaringan narkoba hingga ke sarang-sarangnya utamanya yang berada di Jatim, hal ini memang tidak mudah karena sindikat narkoba adalah jaringan strategis sistematis,” tambahnya. 

Ia optimistis program yang digagas oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Desa Waspada Narkoba bisa dijalankan di Jatim, karena sejalan dengan arah kebijakan yang sudah dibuat oleh Gubernur Jatim. Dia pun meminta agar semua pihak baik orang tua, pendidik, masyarakat, dan aparat kepolisian untuk terus bekerja sama memerangi peredaran narkoba di Jatim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement