REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (SI) berkumpul di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, untuk melakukan orasi. Tuntutan mereka semua adalah harus ada evaluasi satu tahun Jokowi-JK.
Menurut Kordinator BEM Jurusan Sosiologi UNJ, Ardiat sosok Jokowi dinilai kurang dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi permasalahan di Indonesia.
"Seperti kasus asap yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia," katanya, Rabu (27/10).
Meskipun mereka terdiri dari universitas berbeda, namun tuntutan mereka semua sama. Seperti yang tertulis di spanduk mereka "Turunkan Jokowi, Reformasi Jilid II, NKRI diperkosa asing."
Contoh tindakan kurang tegas Jokowi, saat terjadinya bencana asap di Riau, Jokowi malah keluar negeri membicarakan freeport dengan presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.
"Seharusnya sebagai seorang presiden, dia harus mengutamakan persoalan dalam negerinya," ujarnya.
Untuk alasannya sendiri, memilih hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, dikarenakan tepat untuk jiwa seorang pemuda. Cinta Indonesia dengan aksi ini, karena harus ada yang mengingatkan presiden.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan long march dari Patung Kuda sampai depan Istana Negara.