Rabu 21 Oct 2015 22:46 WIB

Mamuju Dikepung Asap

Kabut asap (ilustrasi)
Kabut asap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU -- Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dikepung asap sejak dua hari terakhir membuat aktivitas masyarakat terganggu karena jarak pandang masyarakat yang tertutup asap.

Pemantauan di Mamuju, Senin, kepulan asap mulai melanda Kota Mamuju membuat aktivitas masyarakat terganggu karena jarak pandang berkurang, khususnya pengendara bermotor.

Akibat asap tersebut Pulau Karampuang yang terletak satu kilometer depan Pantai Mamuju sudah tidak kelihatan dari Kota Mamuju.

Begitu juga dengan land mark Mamuju City yang menjadi kebanggaan masyarakat Mamuju di atas gunung sudah mulai tidak kelihatan dari arah Kota Mamuju.

"Masyarakat khawatir karena selain mengganggu aktivitas asap ini dapat mengakibatkan penyakit sehingga mesti ditanggulangi pemerintah," kata Anca salah seorang warga.

Ia berharap segera dicarikan solusi agar asap yang diduga akibat kebakaran hutan ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Akibat kebakaran hutan di Mamuju penerbangan juga terganggu sejak dua hari terakhir.

Masyarakat akhirnya memilih melintas melalui jalur darat untuk menuju Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Sementara Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan terdapat 57 titik kebakaran hutan di wilayah Sulbar di antaranya Kabupaten Mamasa, di Kecamatan Mamasa (6 titik panas), Kecamatan Messawa (2 titik panas).

Kecamatan Nosu (6 titik panas), Kecamatan Pana (1 titik panas), Kecamatan Sesena Padang (5 titik panas), Kecamatan Tabang (3 titik panas) dan Kecamatan Tanduk Kalua 1 titik panas, Kecamatan Tawalian (4 titik panas).

Kemudian Kabupaten Mamuju, Kecamatan Bonehau (1 titik panas), Kecamatan Kalumpang (3 titik panas), Kecamatan Tommo (3 titik panas).

Kabupaten Mamuju Tengah, Kecamatan Budong-budong (3 titik panas), Kecamatan Karossa (1 titik panas) dan Kabupaten Polman, Kecamatan Anreapi (2 titik panas), Kecamatan Binuang (2 titik panas) Kecamatan Polewali (1 titik panas).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement