Sabtu 17 Oct 2015 20:31 WIB

Pelajar Bogor Galang Dana Korban Bencana Asap

Rep: C34/ Red: Ilham
Sejumlah warga mengenakan masker medis yang dibagiakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau saat kabut asap kebakaran menyelimuti Kota Pekanbaru, Senin (27/7).   (Antara/FB Anggoro)
Sejumlah warga mengenakan masker medis yang dibagiakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau saat kabut asap kebakaran menyelimuti Kota Pekanbaru, Senin (27/7). (Antara/FB Anggoro)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Puluhan mahasiswa dan pelajar se-Kota Bogor menggelar aksi peduli korban bencana asap di Tugu Kujang Kota Bogor, Sabtu (17/10). Penggalangan dana dilakukan oleh peserta aksi yang merupakan gabungan dari sejumlah komunitas tersebut.

Mereka menyanyikan lagu nasional dan sejumlah yel-yel yang mengajak pengguna jalan untuk peduli kepada korban bencana asap. Beberapa spanduk bertuliskan "Jangan Diam Saja, Bantu Mereka Bernafas" dan "Kami Rakyat Kecil tapi Kami Peduli" direntangkan di tengah aksi.

"Kami ingin bisa mengulurkan tangan bagi masyarakat yang membutuhkan di Riau dan daerah sekitar yang terdampak asap," ungkap koordinator aksi, Fajar Ramadhan (24 tahun), kepada Republika.co.id, Sabtu (17/10).

Ia menginformasikan, penggalangan dana telah dilakukan sejak Rabu (14/10). Hingga kemarin, dana yang terkumpul sebesar Rp 2,5 juta.

Fajar memprediksi, hingga akhir aksi di hari ini akan terkumpul dana sebanyak empat juta rupiah. Bantuan itu nantinya akan disalurkan untuk korban bencana asap melalui rekening Aksi Cepat Tanggap (ACT). "Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk mereka," kata ia.

Gabungan komunitas pencinta alam Kokow X Project, komunitas tongkrongan warung engko, komunitas motor, komunitas vespa, termasuk pelajar dan mahasiswa itu berharap pemerintah manpu menindak lanjuti para pembakar hutan yang menyebabkan bencana asap berkepanjangan. Mereka mengkhawatirkan pembiaran yang terus terjadi akan berdampak buruk untuk rakyat.

Fajar juga mengapresiasi masyarakat Kota Bogor yang turut peduli dan memberikan bantuan. Sayangnya, kata ia, beberapa pengguna jalan belum mengetahui tragedi nasional itu. "Sambil ngobrol dengan pengguna jalan, ternyata masih ada yang belum tahu. Jadi aksi ini sekaligus menginformasikan mengenai tragedi tersebut," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement