Kamis 15 Oct 2015 23:22 WIB

PDIP: Pansus Pelindo II Jangan Sampai 'Masuk Angin'

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
 Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu memasuki gedung untuk menemui bagian pengaduan masyarakat KPK, Jakarta, Selasa (22/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu memasuki gedung untuk menemui bagian pengaduan masyarakat KPK, Jakarta, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI hari ini (15/10) meresmikan terbentuknya panitia khusus (pansus) PT Pelindo II. Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon, disepakati susunan Pansus Pelindo II.

Ketua Pansus Pelindo II dipercaya pada anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka. Sedangkan, ada tiga wakil ketua, yakni Teguh Juwarno (Fraksi PAN), Azis Syamsuddin (Fraksi Golkar), dan Desmond Djunaedi Mahesa (Fraksi Gerindra).

Ditemui di Gedung DPR, anggota Komisi III Masinton Pasaribu menjelaskan, Pansus Pelindo II akan bekerja efektif mulai hari ini hingga 60 hari kerja ke depan. Sebelumnya, Komisi III sudah membentuk dan melangsungkan panitia kerja (panja) terkait Pelindogate ini.

"Jika dirasa kurang, waktunya bisa diperpanjang sesuai UU MD3 dan Tata Tertib DPR," kata Masinton Pasaribu, Kamis (15/10).

Nantinya, lanjut politikus PDIP itu, Pansus akan memanggil sejumlah pihak, antara lain, pakar, Ketua BPK, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino.

Bahkan, lanjut dia, akan dipanggil pula sejumlah elite yang sempat ditelpon oleh RJ Lino, misalnya Kepala BPN Sofyan Djalil.

Meskipun Wakil Presiden disebut-sebut dekat dengan RJ Lino, Masinton tak menegaskan pemanggilan Jusuf Kalla. Akan dipanggil pula, Kabareskrim saat itu, Komjen Budi Waseso dan Kapolri. Dia menegaskan Pansus akan mengkonfrontir semua keterangan yang diperoleh.

"Wakil Presiden, kami belum ke sana. Nanti lihat perkembangan saja," ujarnya.

Rapat pansus juga akan selalu berlangsung terbuka publik. Sehingga, masyarakat semua dapat memantau.

"Kita juga sama-sama mengawasi jangan sampai pansus ini masuk angin, agendanya dibajak untuk kepentingan lainnya. Pansus harus bekerja untuk bangsa ini, mengungkap segala skandal yang ada di Pelindo II," jelasnya.

Masinton juga menegaskan, data dan progres yang telah dihasilkan dari panja-panja sebelumnya juga akan didalami. Lebih lanjut, dia mengatakan, kerja Pansus Pelindo II ini tidak akan jauh berbeda dari Pansus Century beberapa tahun lalu.

Dia pun menilai, Pansus Century sebenarnya sudah berlangsung baik. Hanya saja, pihak penegak hukum, dalam hal ini KPK, kurang serius dalam  menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi hasil Pansus Centrury di DPR.

Masinton lantas mengingatkan, pimpinan KPK aktif saat itu, Abraham Samad pernah berjanji bahwa kasus Century akan tuntas dalam waktu dekat satu tahun. Nyatanya, hingga kini kasus Century masih belum jelas.

"Saya rasa, (pansus) Century kemarin sudah bagus. Jelas rekomendasinya itu. Yang melempem itu kan penegak hukumnya, dalam hal ini KPK. Jadi jangan dibalik-balik," ujarnya menegaskan.

Masinton menjelaskan, pansus ini terutama akan mendalami sebesar apa kekuatan RJ Lino. Karena itu, Masinton mengaku optimistis.

"Sangat optimis. Keterangan RJ Lino kemarin yang congkak itu menyatakan, dia di-back up banyak orang sehingga bukan dia yang diganti, tapi justru polisi (Komjen Budi Waseso). Itu akan kita dalami. Dia di-support siapa saja. Apa hanya klaim dia saja?," katanya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement