REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan sebanyak 84 Kepala Keluarga (KK) di Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, telah direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Cipinang Besar Selatan (Cibesel).
"Saat ini sudah ada 84 KK Bidara Cina yang pindah ke Rusunawa Cibesel. Mereka menghuni 54 hunian dari total kapasitas Rusunawa Cibesel sebanyak 200 unit. Artinya, ada unit rusun yang dihuni lebih dari satu KK," kata Djarot di Jakarta, Selasa (13/10).
Menurut dia, adanya unit-unit rusun yang dihuni lebih dari satu KK itu terjadi karena pendekatan yang dilakukan terhadap warga di Bidara Cina yang terkena proyek sodetan Kali Ciliwung dihitung per bidang tanah, bukan per KK.
"Karena waktu itu pendekatannya dilakukan per bidang, sehingga ada unit rusun yang dihuni lebih dari satu KK. Jadi, ketika warga masih tinggal di Bidara Cina, ada satu rumah yang dihuni oleh dua sampai tiga keluarga," ujar Djarot.
Karena kondisi tersebut, mantan Wali Kota Blitar itu pun meminta kepada warga Bidara Cina, baik yang sudah direlokasi maupun yang baru akan direlokasi ke Rusunawa Cibesel agar bersabar.
"Biar bagaimanapun, lebih baik pindah dulu ke rusun, baru nanti akan dicarikan rusunawa lainnya untuk tempat tinggal warga, sehingga setiap unit rusun tidak lagi ditempati lebih dari satu KK," tutur Djarot.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengungkapkan selama satu pekan, pihaknya telah merelokasi 84 KK dari dua RW, yaitu RW 05 sebanyak 48 KK dan RW 14 sebanyak 37 KK.
"Yang penting, warga masuk dulu ke rusun. Kapasitas Rusunawa Cibesel adalah 200 unit. Sekarang sudah terisi 56 unit, jadi masih ada 144 unit yang kosong. Kami harap kapasitas rusun ini cukup," ungkap Ika.