Senin 12 Oct 2015 11:11 WIB

Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung, 21 Saksi Diperiksa

Rep: C33/ Red: Ilham
Garis Polisi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur hingga kini sudah memeriksa 21 orang saksi dalam kasus pembunuhan sadis terhadap ibu dan anak bungsunya, Dayu Tri Priamberita (45 tahun) dan Yuel Maheswara Leksono (5). Korban dibunuh di kamar rumahnya, Perumahan Aneka Elok Blok A13 nomor 8, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2015) lalu.

"Sampai hari ini, sudah ada 21 saksi yang kami periksa. Serta untuk jumlah saksi masih bisa terus akan bertambah. Bahkan, semua saksi itu bisa saja berpotensi sebagai tersangka jika ditemukan bukti yang kuat, termasuk suami Dayu, yakni Heno Pujo Leksono, 48 tahun, sebagai pelaku pembunuhan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Farouq, Senin (11/10).

Tak hanya pemeriksaan saksi, Kapolres mengakui pihaknya mendapatkan barang bukti petunjuk berupa dua ponsel seluler. Kedua ponsel itu diduga memiliki keterkaitan dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Kami temukan barang bukti petunjuk itu di dalam sungai atau kali elok oleh anjing pelacak K-9. Lokasi ditemukan dua ponsel ini tak jauh dari lokasi kejadian berjarak sekitar 300 meter," ujarnya.

Menurut Kapolres, anjing pelacak sempat berlari menuju kali tersebut. Di sekitar kali ia kemudian berputar-putar mencari sesuatu. "Ternyata ditemukan handphone," jelas Kapolres.

Kapolres menjelaskan, pihaknya belum bisa menginformasikan ponsel tersebut milik siapa, termasuk data-data yang ada di dalamnya. "Karena saat ditemukan, kondisi ponsel telah rusak karena tercelup air. Sehingga harus dilakukan perbaikan. Dua hari ke depan barang bukti petunjuk tersebut bisa diperbaiki dan dibaca datanya," katanya.

Kapolres hanya mengatakan dugaan sementara pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam pribadi. Sebab, ditemukan sejumlah luka tusukan pada korban. "Kami masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara ya karena dendam. Soalnya tusukan di tubuh kedua korban cukup banyak. Tusuk dua kali saja sudah pasti tewas. Tapi ini banyak tusukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement