REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lahan seluas 92.892 meter persegi milik Angkasa Pura II akan digunakan untuk pembangunan Rel Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta oleh PT KAI.
Rochsjid selaku Executive Vice President Logistik Development PT KAI mengatakan, penggunaan lahan tersebut telah disepakati antara PT KAI dan Angkasa Pura II dengan dilakukannya penandatanganan Berita Acara Pemanfaatan Tanah AP II.
Lahan sebanyak 22 bidang tersebut memiliki nilai aset berdasarkan penilaian KJPP Doli Siregar dan Rekan yakni Rp 403.338.955.000 "Selain melakukan pembayaran dengan warga, PT. KAI pun menggunakan lahan milik PT AP II selaku pengelola kawasan Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Dengan dilaksanakannya pembayaran ganti rugi kepada warga dan penandatanganan lahan milik AP II bersama PT. Railink, maka secara keseluruhan telah tersedia lahan seluas 107.032 meter persegi dengan nilai ganti kerugian dan nilai aset Rp 482.556.392.000.
"Maka itu, total tanah yang telah tersedia hingga pembayaran tahap keempat ke warga serta lahan AP II yakni 30 persen," ujarnya.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang, Himsar, mengatakan, pada awal bulan ini atau tahap keempat, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membayar ganti rugi 36 bidang tanah senilai Rp 50.401.495.000 untuk lahan 9.723 meter persegi.
Tanah yang dibayar berada di empat kelurahan yang dilakukan pembayaran yakni Kelurahan Tanah Tinggi 23 bidang seluas 3.435 meter persegi dengan nilai Rp25 miliar lebih. Kelurahan Poris Plawad dengan 12 bidang seluas 2.382 meter persegi senilai Rp 15 miliar, Kelurahan Batu Jaya satu bidang dengan 902 meter persegi senilai Rp 5,9 miliar lebih.
Sedangkan untuk tahap ke satu hingga tiga, telah dibayarkan ganti rugi dengan total 35 bidang seluas 4.417 meter persegi Rp 28.815.942.000. Adapun wilayah yang telah dibayarkan ganti rugi yakni Kelurahan Poris Plawad 15 bidang seluas 1.830 meter dengan nilai Rp 9.513.793.000 dan Kelurahan Tanah Tinggi 20 bidang seluas 2.587 meter dengan nilai Rp 19.302.149.000.
Kereta api Bandara Soekarno-Hatta berangkat dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bandara sepanjang 36,3 kilometer dengan melewati dan berhenti di Stasiun Sudimara Baru, Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper dengan waktu tempuh diperkirakan 50 menit.
Jalur 24 kilometernya merupakan jalur yang telah ada sedangkan 12,3 kilometer merupakan jalur baru yang pembangunannya diperlukan pengadaan tanah. Sementara itu, jumlah bidang yang diperlukan untuk pembangunan jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta adalah 815 bidang seluas 36 hektar meliputi lima kecamatan dan delapan kelurahan.