Selasa 22 Sep 2015 17:34 WIB

Angka Kemiskinan Naik, PKS Minta Harga BBM Diturunkan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Warga miskin di Ibu Kota.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Warga miskin di Ibu Kota. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek dan LH), Memed Sosiawan menilai daya beli masyarakat harus diperkuat untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Jumlah warga miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik hingga Maret 2015 meningkat signifikan. Ini sudah lampu kuning mendekati lampu merah, harus ada respon cepat," ujarnya, Selasa (22/9).

Ia mengatakan salah satu cara meningkatkan daya beli masyarakat adalah dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Memed menjelaskan, berdasarkan studi LPEM FE Universitas Indonesia menyebutkan setiap penurunan harga BBM premium 5 persen atau Rp 400 per liter diperkirakan akan menyelamatkan 165 ribu rakyat miskin.

"Dengan merujuk studi tersebut, kalau pemerintah turunkan sebesar Rp 2.000 per liter saja, akan membantu mengurangi angka kemiskinan sekitar 825 ribu jiwa," katanya.

Hingga 31 Agustus 2015, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 598,270 triliun. Dari target penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294,258 triliun, realisasi penerimaan pajak tersebut mencapai 46,22%.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014, realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 ini mengalami penurunan sebesar minus 1,07%, dari target penerimaan sebesar Rp 604.712,33 triliun. Realisasi penerimaannya pun sebesar Rp 598.270,63 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement