Rabu 16 Sep 2015 17:11 WIB

RJ Lino: Mertua Saya The Richest Guy in Malaysia

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Dirut PT Pelindo II, RJ Lino (tengah) beraudiensi saat hadir dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi VI DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (16/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Dirut PT Pelindo II, RJ Lino (tengah) beraudiensi saat hadir dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi VI DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, RJ Lino membantah tudingan jika ia memiliki kedekatan dengan pihak istana, khususnya Wapres Jusuf Kalla.

"Saya kasih tahu ya. Banyak orang menghantam saya. Banyak orang enggak mau dihantam kan? Akhirnya ngomong apa?" ucapnya sebelum memulai sidang dengan Panja Pelindo II di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/9).

Ia mengakui, anaknya dan menantunya membuat perusahaan dengan pihak keluarga Jusuf Kalla. Namun, hal ini tak bermaksud memanfaatkan kedekatan dengan penguasa. Sebab, lanjut dia, pihaknya pribadi beserta keluarga sudah berposisi cukup mapan.

"Mertua saya itu, kalian bisa cek di website, mertua saya namanya Effendi Nurwali. Itu orang Dayak Serawak yang the richest guy in Malaysia," ujarnya.

"Dan selama saya jadi direksi Pelindo II, enggak ada satupun keluarga saya yang punya kerjaan di Pelindo II. So what's wrong?," ucapnya.

Menurutnya, pihak-pihak yang berupaya mengaitkan kedekatan bisnis keluarganya dengan penguasa, agar menyadari. Bagi Dirut Pelindo II ini, pihak demikian hanya berusaha cari-cari kesalahan.

Sebelumnya, kantor PT Pelindo II di kompleks Tanjung Priok sempat digeledah oleh Bareskrim Mabes Polri di bawah pimpinan Kombes (Pol) Budi Waseso. Belakangan, RJ Lino justru menghubungi via telepon Wapres JK, sehingga ada "tekanan" dari Istana soal penyelidikan kasus dugaan korupsi mobile crane PT Pelindo II.

Teranyar, Kombes (Pol) Budi Waseso akhirnya terkena rotasi jabatan ke BNN, meskipun disebut-sebut tak berkaitan dengan kasus Pelindo II. Kemudian, Komisi VI DPR membentuk Panja untuk mengusut dugaan pelanggaran terkait Pelindo II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement