REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengatakan belum memiliki rencana untuk mengambil alih kasus penembakan di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan saat ini kasus masih ditangani Polda Metro Jaya.
"Belum ada rencana diambil alih Mabes Polri," kata Agus saat dikonfirmasi, Jumat (11/9).
Agus mengatakan saat ini pihaknya hanya mendukung kinerja penyidik Polda Metro Jaya. Seperti mendatangkan penyidik dari Puslabfor Mabes Polri. "Kita masih mendukung untuk ungkap pelaku penembakan," ujar Agus.
Untuk saat ini, Agus mengatakan penyidik Polda Metro Jaya sudah memeriksa empat saksi atas aksi itu. Mereka juga akan mengecek kamera CCTV yang ada di lokasi. "Sejauh ini sudah empat saksi yang diperiksa. Rencananya hari ini ada lanjutan pemeriksaan sejumlah saksi," katanya.
Agus menambahkan, Puslabfor Polri juga tengah menguji proyektil peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). "Saat ini proyektilnya masih diuji di Puslabfor. Belum bisa dipastikan kapan uji balistik selesai, kami upayakan secepatnya," kata Agus di Mabes Polri, Jumat (11/9).
Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di Gedung Kementerian ESDM. Ruang yang terkena tembakan adalah ruang yang ditempati oleh Kepala Unit Pengendali Kinerja, Dr. Widhyawan Prawiranata, yang merupakan salah satu staf khusus Kementerian ESDM.
Ruang tersebut berada di lantai 4 gedung Asean Energy Center, Dirjen Ketenagalistrikan kementerian ESDM. Beruntung saat peristiwa terjadi, Widhyawan sedang tidak ada di tempat.