Kamis 10 Sep 2015 01:36 WIB

Kereta Api Sibinuang Berhenti Mendadak di Perlintasan Belanti

Kereta Api Sibinuang.
Foto: zurrahmah
Kereta Api Sibinuang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kereta Api Sibinuang dengan nomor kereta api BB 3037801 jurusan Kota Padang-Kota Pariaman, Sumatra Barat, berhenti mendadak di perlintasan rel Belanti, Kecamatan Padang Utara, pada Rabu (9/9), sekitar pukul 14.15 WIB.

"Ada gangguan teknis pada bagian mesin, tenaga KA hilang. Saat kehilangan tenaga itu kami kemudian berusaha melakukan pengereman agar posisi KA tidak mnutupi perlintasan jalan, dan menimbulkan kemacetan," kata Masinis I Gazali, ditemui di lokasi kejadian, Rabu (10/9).

Dia mengatakan, untuk tindakan selanjutnya pihak masisnis menunggu bantuan lokomotif pengganti dari dari Stasiun Kereta Api, Simpang Haru, agar kereta dapat berjalan kembali, dan mengantarkan penumpang pada stasiun akhir di Kota Pariaman.

Ia menyebutkan, kereta api yang mati di tengah jalan itu berjumlah lima gerbong. Saat ditanyai tentang kerusakan itu, ia mengakui kejadian yang sama pernah terjadi sebelumnya. "Pernah terjadi juga sebelumnya, tapi yang membawa bukan saya," katanya.

Ketika ditanya berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk menunggu dan memasang lokomotif pengganti, masinis Gazali tidak bisa menjelaskan. "Untuk berapa lama waktu yang dibutuhkan menunggu dan memasang lokomotif pengganti, saya tidak bisa memastikan. Karena itu ada bagian teknisnya, saya adalah masinis," jelasnya.

Para penumpang yang menaiki kereta itu mengaku kecewa, karena merasa dirugikan terutama dalam segi waktu. Seperti yang dikatakan salah seorang penumpang yang ditemui dalam gerbong saat kejadian Elza (27). "Saya merasa dirugikan, akibat kerusakan ini waktu saya jadi terbuang. Saya sangat kecewa sekali. Seharusnya sebelum berangkat dicek dulu persiapannya," katanya.

Elza yang sehari-hari berangkat dari Padang ke Pariaman juga menambahkan bahwa beberapa bulan yang lalu juga pernah terjadi kerusakkan KA di Stasiun Tabing. "Beberapa bulan yang lalu juga pernah terjadi kerusakkan seperti ini di Stasiun Tabing. Harapan saya agar pihak KA melakukan perbaikan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," harapnya.

Penumpang lainnya, Aan (38) tujuan Padang-Pariaman, akibat terlalu lama menunggu kedatangan lokomotif pengganti, kedua anak yang dibawanya yang masih kecil-kecil menangis-nangis. "Berapa lama saya harus menunggu, sedangkan anak-anak saya terus merengek-rengek karena tidak betah. Saya juga sangat lelah sepulang bekerja, dan ingin cepat sampai ke Pariaman," katanya.

Pada bagian lain, matinya kereta api itu sempat menarik perhatian warga yang melewati perlintasan. Serta menjadikan hal itu sebagai olok-olok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement