REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tantangan Indonesia saat ini adalah belum tuntasnya pembangunan di banyak sektor. Seperti Pembangunan ekonomi, negara, nasional, sistem serta karakter yang belum selesai.
"Kemajemukan juga memunculkan kerawananan demokratisasi dan melahirkan instabilitas," kata SBY di Gedung Lemhannas, Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
SBY menuturkan sejumlah pekerjaan rumah Indonesia sejak merdeka pun masih ada beberapa yang belum rampung.
Beberapa pekerjaan rumah Indonesia yang masih dalam pembenahan seperti ideologi, politik demokrasi, sistem tata negara dan pemerintahan, ekonomi kesejahteraan rakyat, model pembangunan, persatuan nasional, kedaulatan dan keutuhan wilayah dan kebijakan luar negeri dan hubungan internasional.
Menurut SBY, di usia Indonesia yang masih muda mempunyai peluang untuk menjadi negara maju. "Buktinya seperti apapun kita bisa keluar dari krisis," ucapnya.
Selain itu, juga harus ditanamkan pengertian konstitusional dan pemahaman bahwa anarkis bukan merupakan bagian dari demokrasi. Indonesia juga harus memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Dalam menyikapi pertumbuhan ekonomi juga harus diperhatikan dan harus adil.
"Jangan serahkan ekonomi ke pasar bebas agar tidak tertekan investasi jalan dan memberikan stimulus kepada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.