REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku masih belum bisa membuat Bandung terhindar dari kemacetan arus lalu lintas kendaraan bermotor.
"Kemacetan belum terpecahkan karena harus dilengkapi transportasi massal yang butuh dana cukup besar," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Senin.
Pria yang pada 16 September 2015 tepat dua tahun jadi orang nomor satu di Bandung itu menyebutkan, bila sudah ada monorel dan cable car, kemacetan bisa terurai. Tapi dua proyek besar itu mahal dan tidak mungkin terwujud tanpa bantuan pemerintah pusat.
Ia bersama jajarannya selalu bekerja keras mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Selain menunggu terwujudnya transportasi massal, upaya lain yang sedang ditempuh adalah dengan menertibkan delapan titik Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sejumlah jalan protokol di Kota Bandung.
Namun keberhasilan yang diraih selama dua tahun, Emil mengklaim telah berhasil memperbaiki sistem birokrasi dan perbaikan mental dengan berkurangnya kasus korupsi.
"Awal saya menjabat, pelayanan SKPD Kota Bandung dinilai Ombudsman hampir seluruhnya kurang tapi setelah ada perbaikan jadi rapor hijau," kata Emil.
Emil mengaku yang paling membahagiakan penilaian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang menyebutkan saat ini birokrasi Kota Bandung sekarang A terbaik se-Indonesia.