Senin 07 Sep 2015 19:25 WIB

Ini Pertimbangan Polri Pilih Budi Waseso Jabat Kepala BNN

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan
Komjen Pol Budi Waseso (kiri) berjabat komando dengan Komjen Pol Anang Iskandar (kanan) sebelum acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Komjen Pol Budi Waseso (kiri) berjabat komando dengan Komjen Pol Anang Iskandar (kanan) sebelum acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Budi Waseso resmi menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Budi menggantikan Komjen Anang Iskandar yang saat ini menjabat Kabareskrim Polri.

"Kalau sudah teruji di Bareskrim, untuk berantas narkotika kan lebih baik," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Senin (7/9).

Mutasi Budi Waseso ke BNN, kata Badrodin, karena Indonesia sudah darurat narkoba. Karena itu, pemberantasan narkoba harus dilakukan sungguh-sungguh. Badrodin meyakini Budi Waseso mampu memberantas narkoba.

Masyarakat pun berkepentingan agar peredaran narkoba diberantas. Pada tahun 2015 juga terdapat program bebas narkoba. "Makanya harus berikan pemimpin BNN yang mampu wujudkan itu," kata Badrodin.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu membantah bahwa Anang tidak mampu memimpin BNN. Menurut Badrodin, perlu penyegaran tugas terhadap Anang. Sebab, Anang sudah tiga tahun memimpin BNN.

Badrodin menjelaskan, ada dua calon kepala BNN. Namun, Badrodin tidak menyebut siapa saja dua orang tersebut. Namun yang pasti salah satunya adalah Komjen Budi Waseso. "Kan kita juga melalui pertimbangan presiden," lanjutnya.

Pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kabareskrim, Badrodin juga melantik delapan Kapolda. Delapan Kapolda tersebut yakni Kapolda Bali, kalimantan Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Selain itu, Kapolda Sumatera Utara, Maluku Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement