Jumat 04 Sep 2015 21:07 WIB

Buka Isolasi Informasi, RRI Bangun 24 Studio di Wilayah Perbatasan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Direktur Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Direktur Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Radio Republik Indonesia (RRI) membangun 24 studio produksi di berbagai wilayah perbatasan di Indonesia. Antara lain di Oksibil, Entikong, Nunukan, Sintang, Bengkalis, Ende, Singkil, Sebatik.

"Pembangunan studio RRI di wilayah perbatasan itu dilakukan dalam rangka membuka isolasi informasi. Sebab di daerah perbatasan dan terpencil, warga sukar mendapat informasi," ujar Direktur Utama LPP Radio Republik Indonesia (RRI) R Niken Widiastuti dalam rangkaian Acara Peringatan HUT RRI ke-70 di Jakarta, Jumat, (4/9).

Penetrasi siaran radio dan TV dari luar negeri selama ini di wilayah perbatasan sangat banyak. Sebaliknya, dari Indonesia sangat minim. Di Bengkalis yang berbatasan dengan Malaysia misalnya, terdapat 60 saluran siaran dari Malaysia sementara siaran radio dan TV dari Indonesia susah sekali masuk.

Koran, ujar Niken, juga jarang sekali ada di perbatasan. Maka dari itu RRI mewakili pemerintah membangun studio di sana agar warga di perbatasan mengenal budaya dan nasionalisme Indonesia.

Misi RRI membangun studio diperbatasan juga untuk membangun karakter bangsa. RRI juga mengimplementasikan ketahanan nasional.

"Kami menanamkan rasa kebangsaan dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di perbatasan. Salah satunya dengan mengadakan lomba Pancasila bagi anak-anak SD," kata dia.

Apalagi warga di perbatasan, terang dia, juga lebih mengenal negara tetangga daripada Indonesia. Karena itu kehadiran RRI untuk memberikan informasi kepada masyarakat di perbatasan mengenai Indonesia sangat penting.

RRI, ujar Niken, juga mensosialisasikan program-program pemerintah.

"Kami juga memberikan ruang kepada pemda untuk mensosialisasikan program-program mereka supaya warga perbatasan mengetahui," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement