Kamis 03 Sep 2015 09:18 WIB

IPW: Aktivis Antikorupsi Bersyukur Budi Waseso Dihabisi?

Rep: C07/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menyayangkan sikap para aktivis dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) antikorupsi yang bungkam setelah mendengar akan dicopotnya, jabatan Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas).

"Mereka seakan tidak peduli kinerja Buwas yang sudah mengungkap kasus korupsi besar. Ada apa? Sementara jika KPK disentuh sedikit saja para aktivis dan LSM antikorupsi teriak-teriak kencang. Apakah sikap diam mereka karena Bareskrim berniat akan membongkar aliran dana KPK ke sejumlah LSM antikorupsi tersebut, sehingga mereka merasa bersyukur Buwas dihabisi?" ujar Neta kepada ROL, Kamis (3/9).

Sebelumnya, beredar informasi bahwa Komjen Budi Waseso dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Selasa malam kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Presiden diduga hendak menyampaikan pencopotan jenderal bintang tiga itu dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim.

Pencopotan Budi Waseso dikabarkan karena menghambat perbaikan ekonomi Indonesia. Hal tersebut karena kegaduhan hukum selama ini, terutama kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri membuat para investor ketakutan.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sampai sekarang belum ada keputusan terkait pencopotan jabatan Kabareskrim Komjen Budi Waseso. "Belum ada sampai sekarang, belum ada keputusannya," ujar Badrodin, Kamis (3/9).

Saat ini, sambung Badrodin, Polri sedang membahas Wanjakti untuk para Pati di Polri. Ia pun belum mengetahui secara pasti apakah dalam Wanjakti tersebut jabatan Buwas akan dicopot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement