Kamis 03 Sep 2015 04:22 WIB

ICW Setuju Bila Budi Waseso Dicopot, Ini Alasannya

Rep: c20/ Red: Hazliansyah
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri (kiri) bersama peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting (kanan) memberikan pemaparannya saat melakukan diskusi bersama media di Kantor ICW, Jakarta, Rabu (2/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri (kiri) bersama peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Miko Ginting (kanan) memberikan pemaparannya saat melakukan diskusi bersama media di Kantor ICW, Jakarta, Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu pencopotan Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso (Buwas) menyita perhatian beberapa pihak. Indonesian Corruption Watch menyambut baik kabar akan dimutasinya Buwas.

Koordinator Investigasi ICW Febri Hendri menilai pergantian tersebut merupakan langkah yang tepat. Menurut dia, selama ini Buwas telah melakukan kriminalisasi kepada aktivis antikorupsi dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami setuju, itu sudah tepat. Buwas sudah banyak melakukan kriminalisasi aktivis antikorupsi dan Pimpinan KPK," kata Febri di Jakarta, Kamis (3/9).

Febri juga mengungkapkan bila selama Buwas menjabat sebagai Kabareskrim telah menyebabkan rendahnya serapan APBN. Sebab, lanjut Febri, penegakan hukum yang dilakukan semata hanya mencari kesalahan.

"Serapan anggaran rendah karena penegakan hukum untuk kasus korupsi mencari kesalahan, bukan niat jahat," ujar Febri.

Febri menambahkan, manuver penegakan hukum Buwas juga telah membuat pejabat takut untuk melakukan inovasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement