REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan jumlah pengangguran di kota setempat saat ini mencapai 10 ribu orang, dan angka ini terus bertambah setiap tahunnya. "Terus bertambahnya pengangguran ini disebabkan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan," katanya di Padang, Rabu (2/9).
Menurut dia, untuk memecahkan masalah ini, informasi pasar kerja harus gencar disebarluaskan kepada para pencari kerja, sehingga lowongan pekerjaan dapat terisi dengan baik. Salah satu cara untuk menyebarluaskan informasi kerja, katanya dengan mempertemukan pencari kerja dan pengguna tenaga kerja dalam satu kegiatan, seperti pameran kesempatan kerja (job fair).
"Sehingga diperoleh tenaga kerja profesional yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan pengguna tenaga kerja," katanya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Padang, Frisdawati Boer menjelaskan jumlah pengangguran tersebut berasal dari berbagai strata pendidikan, seperti SMP, SMA, S1, S2 dan S3. "Jumlah pengangguran paling banyak dari S1 dan S2," jelasnya.
Frisdawati menekankan, dengan digelarnya Job Fair akan menyerap pencari kerja, sehingga pengangguran di Kota Padang semakin berkurang. Dia mengimbau kepada seluruh pencari kerja untuk mempersiapkan diri dengan segala kompetensi yang ada, sehingga daya saing untuk mendapatkan pekerjaan jauh lebih besar dari mereka yang tidak mempunyai kompetensi.
"Jangan memilih-milih pekerjaan, setiap ada kesempatan manfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga potensi diri akan berkembang di mana tempatnya," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Padang, Mona (20) mengaku sangat sulit mencari pekerjaan saat ini, apalagi ia hanya tamatan SMA. "Saya sudah melamar pekerjaan di banyak perusahaan, tetapi sangat sulit karena saya hanya tamatan SMA," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
