REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teten Masduki telah resmi menjabat sebagai kepala staf kepresidenan yang baru. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan alasan Presiden Jokowi memilih mantan aktivis antikorupsi tersebut.
Menurut Pratikno, selama menjadi staf khusus presiden, Teten banyak membantu Jokowi dalam berbagai hal. Dari situ, Presiden menilai Teten telah paham seluk-beluk pemerintahan. Dengan demikian, Teten dianggap mampu mengawasi agenda prioritas pemerintah yang menjadi tugas utama Kantor Staf Presiden.
"Pak Teten selama ini bekerja sebagai staf khusus presiden. Jadi Pak Teten sudah membantu Presiden cukup banyak untuk mencapai banyak hal. Dia juga dapat penugasan macam-macam dari Presiden. Mungkin dari situ lah," ucap Pratikno.
Keputusan presiden (Keppres) pengangkatan Teten baru dibuat pada Selasa (1/9) malam. Namun demikian, Pratikno membantah nama Teten baru diputuskan beberapa saat sebelum pelantikan.
"Presiden pasti sudah punya nama sejak lama," kata mantan rektor UGM tersebut.
Sebelum pelantikan, sempat beredar nama Letjen TNI (Purn) Johny Lumintang yang akan menjadi kepala staf kepresidenan menggantikan Luhut Pandjaitan. Namun demikian, Pratikno membantah hal itu.
Teten diangkat sebagai kepala staf kepresidenan berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 91/P 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan kepala staf kepresidenan. Sebelumnya, Teten dipercaya menjadi Tim Komunikasi Presiden. Pria kelahiran Garut, Jawa Barat tersebut merupakan salah satu orang di balik kesuksesan pasangan Jokowi-JK menjadi pasangan presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.