Jumat 19 Sep 2025 15:43 WIB

Qodari Dinilai Mampu Bawa KSP Lebih Hidup dan Membumi

Qodari figur yang loyal, tegas, dan berani.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari (kanan) dinilai bisa membawa KSP lebih hidup dan membumi. (foto ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari (kanan) dinilai bisa membawa KSP lebih hidup dan membumi. (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA., Toto Izul Fatah, menilai, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, memiliki potensi besar untuk membawa KSP lebih hidup dan membumi.  Latarbelakang sebagai peneliti, konsultan politik dan basic akademisnya sangat mendukung untuk membuat KSP lebih aktif ‘hadir’ di tengah aneka isu besar nasional.

“Secara pribadi saya  menaruh harapan besar kepada Mas Qodari dalam menduduki jabatan barunya sebagai Kepala KSP,” kata Toto, dalam siaran persnya, Jumat (19/9/2025).  

Toto mengakui, Qodari masuk dalam kategori figur baru di pemerintahan. Tapi, sebagai peneliti dan konsultan politik di sebuah lembaga survei, Qodari sudah sangat paham tentang seluk beluk pemerintahan. Apalagi, ditopang dengan basic akademisnya yang juga mendukung.

Hal yang tak kalah penting dari itu, menurutnya, Qodari harus diakui sebagai figur yang sangat loyal dengan karakter personalnya yang tegas dan berani dalam mengambil sikap. Dengan kata lain, Qodari memiliki sikap keberpihakan yang total dan tidak plin-plan.

Apalagi, kata Toto, Qodari juga memiliki kemampuan komunikasi publik yang bagus. Termasuk, kemampuan membaca psikologi massa.  Hal ini penting, terutama, dalam merespon aneka isu besar agar tidak blunder atau kontra produktif. Dengan bekal kelebihan tersebut, lanjutnya,  Qodari harusnya mampu mengisi kekosongan figur-figur strategis di lingkaran presiden yang mampu membaca dan menerjemahkan keinginan presiden.

Dari pengamatan Toto selama ini, Qodari itu juga punya potensi dan kemampuan selain menjadi Kepala KSP juga sekaligus menjadi juru bicara presiden. Intinya, Kepala KSP yang punya kemampuan menerjemahkan pikiran dan ide-ide besar presiden.

“Nah, peran itulah yang yang tidak saya lihat selama ini. Mohon maaf, misalnya, KSP sempat hidup dibawah Pak Moeldoko. Tapi, yang munculnya kesannya lebih dominan negatif. Sementara, saat dipimpin Letjen AM Putranto yang terjadi malah tak terdengar suaranya,” ungkapnya.

Dalam analisa Toto, Presiden Prabowo saat ini sedang membutuhkan banyak juru bicara yang bisa membaca dan menerjemahkan pikiran-pikirannya. Terutama, dalam kontek isu-isu besar yang ingin dikapitalisasi, tapi yang muncul malah tone negatifnya.Contohnya program nasional Makan Bergizi Gratis yang menjadi  andalan sekaligus mimpi besarnya yang ingin dijadikan sebagai legacy-nya.  Tapi, yang muncul dan diberitakan masif malah isu negatifnya. Mulai dari isu makanannya basi sampai isu keracunan di sejumlah wilayah.

Program besar lain dari Prabowo, menurut Toto, adalah soal ketahanan pangan dan energi. Disamping, program besar efisiensi dan pemberantasan korupsi. Program-program besar tersebut, sangat kurang dikapitalisasi menjadi pengetahuan publik yang masif dan disukai rakyat.

“Dalam kontek itu, saya berharap, Mas Qodari mampu mengisi kekosongan tersebut. Selain sebagai Kepala KSP, juga sebagai juru bicara pemerintah pusat. Idealnya, seluruh penyelenggaran negara, baik menteri maupun para kepala daerah mampu memerankan dirinya sebagai jubir,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement