Sabtu 29 Aug 2015 21:20 WIB

Lima Pesan SBY untuk Kader Demokrat

Rep: Agus Raharjo/ Red: Didi Purwadi
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, CIPANAS -- Partai Demokrat memberikan bekal pada calon kepala daerah yang berasal dari kader. Bekal itu diberikan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) saat pendidikan politik calon kepala daerah di Cipanas, Jawa Barat, Sabtu (29/8) malam.

Dalam paparannya, SBY memberikan pesan pada seluruh calon kepala daerah yang akan bertanding di pilkada serentak 9 Desember 2015 nanti. Ada 5 yang diberikan SBY sebagai bekal calon untuk memenangkan pilkada.

Pertama, dalam berkampanye, calon kepala daerah harus menjelaskan cara memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraaan rakyat 5 tahun mendatang. Menurut SBY, banyak calon kepala daerah yang berkampanye namun tidak dapat dipahami oleh rakyat. Padahal, yang dibutuhkan rakyat adalah ingin mengetahui apa yang akan dilakukan oleh calon kepala daerah.

“Dua, jangan obral janji, apalagi yang tidak bisa ditepati, rakyat ingin bukti bukan janji,” kata SBY di hotel Yasmin Cipanas, Jawa Barat, Sabtu (29/8) malam.

Ketiga, ekonomi saat ini sedang susah, jaga pertumbuhan, turunkan harga dan cegah gelombang pengangguran. Setiap kader Demokrat, imbuh dia, wajib untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan krisis ekonomi yang saat ini sedang terjadi. Jangan hanya mengkritik, namun harus ikut memberikan solusi.

Empat, kata SBY, hidupkan kembali program-program yang prorakyat, agar hidup rakyat makin baik, apalagi ekonomi sedang menurun. Pesan kelima yang diberikan SBY pada calon kepala daerah dari partai Demokrat adalah untuk selalu menjaga keamanan dan kerukunan sosial. Jangan sampai ada konflik horisontal dengan latar belakang perbedaan apapun, baik itu suku, agama atau budaya.

“Inilah 5 pesan saya, untuk yang diusung Demokrat bukan hanya dalam kampanye, tapi juga kalau sudah terpilih,” tegas Menteri Pertambangan dan Energi era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement