Kamis 27 Aug 2015 23:02 WIB

Pembebasan Lahan Kendala Pembangunan Tol Sumatra

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Jakarta, Rabu (29/7).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Jakarta, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan tol Sumatra masih terhambat masalah lahan. Direktur Utama PT Hutama Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra menyebutkan, permasalahan ini menjadi masalah utama yang dihadapi perseroan dalam membangun tol sumatera.

Pembangunan ruas tol Medan - Binjai, lanjut Putra, saat ini baru berjalan 5.4 persen. Karena terkendala pembebasan lahan, Hutama Karya baru memulai pembangunan dari Binjai. "Harapan kami pembebasan selesai 2015 akhir," jelas Putra, Kamis (27/8).

Masalah pembebasan lahan ternyata juga dialami dalam pembagunan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Putra menyebutkan, perseroan baru dapat mengerjakan proyek di tanah milik PT ASDP  dan PTPN yang seluas 300 meter serta sepanjang 2.9 kilometer. "Proses pembebasan masih berlangsung," ujarnya.

Sementara kendala pembangunan ruas tol Palembang-Indralaya terhambat masalah teknis. Sebab, pembangunan ruas tol di Binjai menggunakan sistem pakem. Sehingga pembangunan baru bisa berjalan Agustus ini. "Progres sejauh ini sudah pemasangan vertical grip dan akan terus berlanjut ke Indralaya," ujar Putra.

Untuk ruas tol Riau-Dumai, Putra mengatakan, masih dalam tahap pembahasan business plan. Pembahasan tersebut, Putra mengatakan, akan selesai di 2015 ini. "Tidak mungkin mengerjakan semua secara frontal," ujar Putra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement