Kamis 20 Aug 2015 02:52 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Ini Penyebab Jarang Ada Korban Selamat dalam Kecelakaan Pesawat

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8).  (Antara/Hafidz Mubarak A)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8). (Antara/Hafidz Mubarak A)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, korban selamat kecelakaan pesawat selama ini susah ditemukan. Menurut dia, hal itu disebabkan oleh benturan keras saat kecelakaan terjadi.

"Sebab, pada saat jatuh dan terjadi benturan, kecepatan pesawat itu sangat tinggi," katanya, Rabu, (19/8).

Kecepatan pesawat saat menghujam ke darat hampir 300 kilometer per jam. Karena itu, kemungkinan hidup bagi korban sangat kecil.

Ia juga mengingatkan, dalam setiap kecelakaan, hal paling utama adalah menyelamatkan korban dulu meskipun sudah meninggal. Jenazah-jenazah harus lebih dulu dievakuasi sebelum puing-puingnya. "Karena mereka manusia," katanya.

Ahad lalu, sebanyak 54 penumpang dan kru pesawat Trigana Air tewas dalam kecelakaan di kawasan Pegunungan Bintang, Papua. Saat ini, proses evakuasi dan identifikasi korban masih dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement