REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri telah mengirimkan tiga personel Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang merupakan para dokter spesialis untuk membantu mengidentifikasi para korban pesawat Trigana Air.
"Tim dokter sudah di lokasi. Kami kirimkan tiga dokter spesialis yakni dokter spesialis forensik, spesialis gigi forensik dan ahli DNA" kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi, Selasa (18/8).
Menurut dia, ke-54 jenazah korban yang sudah ditemukan akan dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura untuk diperiksa data post mortemnya.
"Dari TKP, (jenazah) akan dievakuasi menggunakan heli untuk dilaksanakan pemeriksaan post mortem-nya di RS Bhayangkara Jayapura," katanya.
Dalam upaya pemeriksaan post mortem para korban tersebut, Polri pun telah membuka posko ante mortem untuk mengumpulkan data-data korban dari pihak keluarga. Data ante mortem tersebut yakni seperti foto korban semasa hidup, pakaian yang digunakan korban, tanda medis, rekam gigi, foto korban, bekas operasi dan tato.
"Nanti kita periksa data post mortem dan dicocokkan dengan data ante mortemnya," ujarnya.
Pesawat Trigana Air ditemukan hilang kontak Ahad (16/8) sore hingga akhirnya ditemukan hancur setelah menabrak Gunung Tangok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tercatat 49 penumpang dan lima kru pesawat, termasuk tiga anak-anak dan dua bayi yang berada di pesawat itu.