REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) mengadakan upacara bersama dengan ratusan pegawai sekaligus menantikan kado di HUT-RI ke 70 dari Presiden Jokowi dan Menko Maritim Rizal Ramli agar dapat menyelesaikan kisruh perpanjangan konsesi JICT ke pihak asing.
“SP JICT mengimbau pemerintah agar dapat segera turun tangan selesaikan kisruh ini agar tidak menjadi eskalasi yang sifatnya dapat mengganggu kegiatan ekonomi di pelabuhan,” harap Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Sofyan, Senin (17/8).
Dia menambahkan, sesuai ajakan Presiden Jokowi lewat pidatonya di depan anggota DPR beberapa hari lalu bahwa hendaknya diwujudkan kemandirian nasional, seperti digariskan dalam Nawacita.
“Untuk itu, tidak ada hal yang mendesak untuk JICT diperpanjang lagi oleh asing. Hal ini mengingat JICT diprivatisasi tahun 1999 karena negara butuh dana segar untuk mengurangi defisit APBN saat itu,” ujarnya.
Nova menegaskan bahwa putra-putri bangsa telah mengelola JICT selama 16 tahun. Baik kemampuan dan teknologi pelabuhan sudah sangat memadai. Melihat modal yang sudah dimiliki, peluang untuk mengelola aset nasional yang menguntungkan Indonesia dan membawa manfaat banyak bagi rakyat sangat terbuka lebar.
“Kedaulatan nasional terhadap JICT sebagai pintu gerbang ekonomi nasional hanya akan terwujud jika pemerintah segera turun tangan. SP berharap, Presiden dan Menteri terkait menyelesaikan kisruh konsesi JICT dapat jernih melihat permasalahan dan bersinergi untuk kepentingan nasional sebesar-besarnya,” tambahnya.