Senin 17 Aug 2015 17:40 WIB

Warga Serahkan Penemuan Serpihan Pesawat Trigana Air

Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air menunggu informasi terkini di kantor Dirjen Perhubungan Udara Bandar Udara Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8).   (Antara/Lucky R)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air menunggu informasi terkini di kantor Dirjen Perhubungan Udara Bandar Udara Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8). (Antara/Lucky R)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Warga disekitar Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menemukan dua potong serpihan badan pesawat yang diduga bagian dari pintu pesawat Trigana Air yang jatuh pada Ahad (16/8) sore.

"Tadi sekitar pukul 16.15 WIT, masyarakat Kampung Oksob menemukan dua potong serpihan, lalu menyerahkan kepada pos terdepan," kata Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Senin (17/8) sore.

Kolonel Sugiono menduga dua potong serpihan masing-masing berukuran 30Cm X 70 Cm itu bagian dari pintu pesawat Trigana Air yang jatuh. "Saya menduga serpihan itu bagian dari pintu pesawat. Ini hanya dugaan, karena selanjutnya akan dicek lagi," katanya.

Ia mengemukakan cuaca di sekitar lokasi jatuhnya pesawat naas itu tidak begitu mendukung, karena jarak pandang tidak bagus untuk pencarian lewat udara. "Di sini sedang hujan gerimis, jarak pandang tidak jelas. Jadi sementara tim udara istirahat. Kalau tim yang lewat darat tetap berjalan hanya lamban," katanya.

Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono pada Senin pagi, memimpin tim gabungan guna mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Trigana pada Ahad (16/8). "Saya sedang diatas pesawat Trigana jenis Twin Otter di bandara Sentani, sesaat lagi kita 'take off'. Saya bersama 12 orang akan berangkat ke Oksibil kemudian ke lokasi jatuh pesawat," kata Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono ketika dihubungi dari Kota Jayapura.

Ia menjelaskan 12 orang yang dibawanya terdiri dari lima orang Paskhas TNI AU, personil dari Polda Papua, Kementrian Perhubungan, dan personil dari Basarnas Jayapura. "Tim gabungan terdiri dari Paskhas, Basarnas, Kementrian Perhubungan Udara, Trigana dan Polda Papua. Totalnya 12 orang," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement