REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sisa-sisa potongan yang diduga tubuh korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada dua pekan lalu telah dikirim ke RS Bhayangkara, Jayapura, Senin (31/8).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan sejumlah potongan tubuh yang ditemukan masyarakat adat di sekitar area jatuhnya pesawat Trigana Air itu telah berada di RS Bhayangkara.
"Tadi pagi, sekitar pukul 11.30 WIT, telah tiba dari Oksibil satu buah cool box (kotak) yang berisi potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Trigana Air PK YRN ATR 42," katanya.
Ia mengatakan cool box yang berisi sisa-sisa potongan tubuh korban itu diterbangkan dari Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, dengan menggunakan pesawat Trigana Air dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara di Kota Jayapura dengan menggunakan ambulan.
"Kini sisa-sisa potongan tubuh itu telah di RS Bhyangkara guna dilakukan identifikasi oleh tim DVI," katanya.
Mengenai penempuan sisa-sisa potongan tubuh korban pesawat naas itu, mantan Kapolres Merauke itu, menjelaskan bahwa pada Sabtu (22/8) pekan kemarin, masyarakat disekitar area jatuhnya pesawat itu menggelar ritual adat yang dipimpin oleh Marsel Sasaka, Dewan Adat Aplim Aplom.
Marsek Sasaka bersama rombongan berjumlah kurang lebih 50 orang, kata Patrige, tiba di lokasi jatuh pesawat sekitar pukul 14.00 WIT dan langsung melakukan pencarian, kemudian menemukan potongan-potongan tubuh jenazah korban yang di perkirakan masih tertinggal.
"Pukul 15.00 WIT, rombongan menemukan setumpuk potongan-potongan tulang manusia dengan kondisi separuh terbakar," katanya.
Setelah mengumpulkan potongan tubuh, kata Patrige, Marsel Sasaka beserta rombongan meninggalkan TKP dengan membawa potongan tulang tersebut dan melaporkan kepada pihak berwajib di kampung terdekat guna di bawa ke RS Oksibil.
"Jadi, pada saat potongan tubuh itu diberikan oleh Marsel Sasaka dan rombongan kepada jajaran kami di lapangan, di mengatakan tujuannya beserta masyarakat mendatangi TKP jatuhnya pesawat Trigana Air itu untuk melakukan ritual Adat. Apa lagi, dia sebagai Ketua Dewan Adat Aplim Aplom dan dianggap sebagai yang punya daerah di mana jatuhnya Pesawat Trigana Air," katanya.
Patrige mengemukakan bahwa Marsel Sasaka berpesan bahwa potongan tubuh yang ditemukan itu diserahkan ke Polres Pegunungan Bintang dan RS Oksibil dengan harapan bisa segera dilakukan proses identifikasi.
"Intinya, masyarakat adat di Oksibil ingin membantu. Dan kami berikan apresiasi sikap peduli tersebut," katanya.