Senin 17 Aug 2015 08:18 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Cuaca Aneh Oksibil Sulitkan Pencarian Trigana Air

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Pesawat maskapai Trigana Air
Foto: Antara/Jessica Wusang
Pesawat maskapai Trigana Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Deputi Bidang Operasi SAR, Mayor Jendral TNI Tatang Zaenudin mengatakan, pencarian titik jatuh Trigana Air di daerah Oksibil, Pegunungan Bintang, akan cukup sulit. Sebab, suasana di sekitar target tergolong aneh.

"Pencarian pesawat Trigana Air yang disebutkan jatuh di sekitar Oksibil cukup sulit karena cuaca di pedalaman Papua itu aneh dan tak bisa diprediksi. Misalnya, pagi-pagi terang nanti belum tentu terang terus, tapi bisa tiba-tiba ada kabut tebal dan pesawat pencari harus balik," ujarnya, Senin (17/8).

Cuaca di pedalaman Papua jauh Berbeda dengan cuaca di Jakarta yang bisa diprediksi dari pagi, siang, sore, dan malam. Namun, cuaca aneh di pedalaman Papua tak dapat diketahui.

Karena itu, semua jalur evakuasi, baik darat maupun udara cukup berat tantangannya. Oleh karena itu, perencanaan evakuasi harus detil dan tepat.

Soal logistik juga harus dipikirkan siapa yang akan membawakan ke sana. Logistik harus diperhitungkan dengan tepat dan cermat, jangan sampai kekurangan logistik.

"Saya berharap penemuan korban dan evakuasi bisa lebih cepat dari yang diprekdisikan. Persiapan yang dilakukan Basarnas maupun tim pencari yang lain harus benar-benar dihitung dan matang karena medannya berat," kata Tatang.

Seperti diketahui, tim dari Trigana Air sudah menurunkan dua pesawat tim pencarian udara yang diberangkatkan dari Jayapura. Pesawat Twin Otter sudah menyusuri Jayapura-Oksibil namun hingga saat ini belum menemukan Trigana Air yang diperkirakan jatuh di sekitar Oksibil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement