Kamis 06 Aug 2015 15:35 WIB

Ini Alasan Pelaku Penyeleweng Kartu Jakarta Pintar

Rep: C26/ Red: Angga Indrawan
sejumlah siswa menunjukkan Kartu Jakarta PIntar (KJP) miliknya saat pembukaan workshop pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
sejumlah siswa menunjukkan Kartu Jakarta PIntar (KJP) miliknya saat pembukaan workshop pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Perencanaan dan Pengendalian Personal dan Operasional (P6O) Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah memanggil oknum penyalahguna Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kepala UPT P6O, Nahdiana mengatakan telah mengetahui alasan-alasan yang melatarbelakangi penyelewengan dana KJP.

"Iya memang ada yang untuk membeli emas. Lalu dijual lagi tapi dia kena potongan 20 ribu. Tapi katanya uangnya untuk beli seragam," katanya saat dihubungi, Kamis (6/8).

Ia menyebut umumnya mereka mengakui perbuatan dan merasa salah. Namun ia belum bisa menjelaskan secara detail karena masih harus menyampaikan ke Gubernur DKI Jakarta. Beberapa terlihat ada penyesalan.

"Kita kapok kita kapok," tuturnya meniru ucapan pelaku.

Kejadian ini dinilainya akan menjadi perhatian pihaknya untuk mengevaluasi lebih baik. Disdik dan Bank DKI akan berkoordinasi  mengedukasi mekanisme penggunaan KJP sampai ke tingkat peserta. Termasuk cara menggunakan kartunya.

Seperti diketahui sebelumnya Bank DKI melaporkan adanya transaksi nontunai yang terlacak di toko yang bukan menjual kebutuhan pendidikan. Transaksi terlacak di SPBU, toko perhiasan, hingga tempat karaoke.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan memblokir KJP yang disalahgunakan. Setelah didalami, jika terbukti melakukan tindakan melanggar pidana maka akan dilaporkan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement