Kamis 06 Aug 2015 09:33 WIB

Djarot Beda Pendapat dengan Ahok Soal Bus Sekolah

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan bus sekolah tidak dihapuskan. Hal ini berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang justru berniat menghapus bus sekolah setelah seluruh bus terintegrasi dengan Transjakarta.

"Tidak dihapuskan, tapi ditata ulang, dikaji ulang,di evaluasi ulang secara menyeluruh," katanya di Balai Kota DKI Jakarta.

Menurutnya bus sekolah akan ditata sehingga dapat diintegrasikan ke Transjakarta sebagai transportasi pengumpan. Bus sekolah akan ditata dan dikaji ulang serta dievaluasi secara menyeluruh. Jadi, ke depannya akan semakin mudah dalam pengoperasian.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini menginginkan bus sekolah tidak dihapus. Karena di setiap negara memiliki bus sekolah yang beroperasi mengantar jemput pelajar dari rumah ke sekolah dan kembali kerumah.

Ia mengatakan perihal ini sudah dibicarakannya ke pihak Dishubtrans. Sebab akan diintegrasikan dengan Transjakarta.

Sebelumnya, wacana penghapusan bus sekolah ini memang wacana yang dikeluarkan Ahok, sapaan akrab Basuki. Namun  Gubernur menyebut belum akan menghapus bus sekolah dalam waktu dekat ini. Sebab jumlah armada bus angkutan umum belum memadai.

Selain itu, masih banyak sekolah-sekolah yang belum dilintasi oleh bus Transjakarta.  "Bukan dibatalin. Kita kan belum cukup bus sebetulnya nanti kalau semua bus, Transjakarta, Kopami, Kopaja, dan Metromini sudah terintegrasi," kata Basuki.

Selain penambahan bus Transjakarta, juga akan dilakukan peremajaan Kopami, Kopaja, dan Metromini terlebih dahulu mengintegrasikannya dengan Transjakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement