REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar akan membangun sekolah di kabupaten/kota yang belum memiliki SMA, sebanyak 129 sekolah. Tahap pertama, akan dibangun di 70 lokasi.
"Per lokasi, kami akan menyiapkan tiga hektare. Jadi untuk 70 sekolah, lahan yang kami siapkan tiga hektare. Berarti, kami membeli lahan sekitar 210 hektare," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Rabu (5/7).
Lokasi lahan tersebut, kata dia, ada di beberapa daerah. Anggarannya, disiapkan di perubahan. Nanti di APBD murni 2016, Pemprov Jabar akan membeli lahan untuk 30 sekolah lagi. Heryawan mengaku, anggaran untuk belanja tanah ini lumayan besar. Karena, harga tanah tersebut setiap lokasi berbeda-beda.
"Mudah-mudahan lancar. Yang belanja provinsi langsung. Sekarang belanja tanah dulu nanti kita bangun 2016 sebagian. Kan 2017 pengelolaan (SMA) sudah di pemprov," katanya.
Dikatakan Heryawan, Pemprov Jabar, saat ini terus melakukan persiapan pemindahan kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke Pemprov Jabar. Walaupun, pusat telah menyatakan, pelimpahan kewenangan tersebut serentak akan dilakukan pada 2017.
"Kami kan memang sudah mempersiapkan diri untuk mengelola SMA/SMK 2016," katanya.
Semua persyaratan yang diminta, kata dia, baik oleh Kemendikbud, Kemendagri maupun Kemenkeu sudah disiapkan. "Tapi kalau keputusan pusat bilang semua serentak seluruhnya 2017 ya sudah, kami ikuti," katanya.
Saat ditanya apakah penundaan pelimpahan kewenangan itu tak meganggu capaian target Jabar, Heryawan mengatakan, justru ia ingin dengan menargetkan pelimpahan pada 2016. Jabar ingin lebih cepat menyelesaikan prosesnya.