Senin 27 Jul 2015 16:35 WIB

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Ketua Parlemen Cina

Ketua Parlemen Republik Rakyat Cina Yu Zhengsheng.
Foto: Cntv.cn
Ketua Parlemen Republik Rakyat Cina Yu Zhengsheng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Ketua Parlemen Republik Rakyat Cina Yu Zhengsheng di Istana Merdeka Jakarta, Senin (27/7).

"Tadi Presiden baru menerima kunjungan kehormatan dari Ketua CPPCC Yu Zhengsheng. Dan di dalam pertemuan tadi ada beberapa isu yang dibahas," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai mendampingi Presiden bersama Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Mensesneg Pratikno.

Retno mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden menyampaikan kembali harapan agar target-target kerja sama ekonomi dapat dipenuhi. "Antara Indonesia dan Tiongkok memiliki target perdagangan yang akan dicapai sekitar 150 miliar dolar AS, kemudian untuk pariwisata 10 juta dolar AS dan upaya peningkatan investasi," ujarnya.

Retno mengatakan dalam kaitan kunjungan Yu Zhengsheng ini, Presiden mengharapkan peningkatan kerja sama parlemen antarkedua negara dapat mendukung pencapaian target-target kerjasama ekonomi. Dalam kesempatan ini, lanjutnya, Presiden dan Ketua Parlemen RRC berpaya melakukan peningkatan kerja sama yang sifatnya BUMN ke BUMN.

"Kita mengharapkan bahwa kerja sama ekonomi yang akan dilakukan dengan Tiongkok akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk wilayah Asia," ungkapnya.

Menko Indroyono mengatakan pertemuan tersebut juga membicarakan kerja sama Maritim, di mana RRC memiliki kebijakan jalur sutera maritim dan Indonesia memiliki poros maritim dunia. "Nah kedua visi ini sangat bagus untuk dikerjasamakan, baik yang dengan bagian dari people to people contacts," tutur Indroyono.

Menko Maritim mencontohkan kerja sama pariwisata, di mana jumlah wisatawan dari RRC belum mencapai 1 juta per tahunnya berbeda dengan dari Thailand saja pada semester pertama sudah mencapai 4 juta wisatawan. "Jadi ini yang bagian dari poros maritim dunia juga dan Tiongkok jalur sutera maritim," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement