Rabu 22 Jul 2015 16:06 WIB

Tim Investigasi MUI di Tolikara Saling Melengkapi

Wakil Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.
Foto: Prayogi/Republika
Wakil Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana membentuk tim investigasi untuk mencari data dan fakta, demi menyelidiki kejadian yang telah menyebabkan terbakarnya rumah ibadah dan jatuhnya korban di Tolikara, Karubaga, Papua pada tanggal 18 Juli 2015.

"MUI membentuk tim investigasi yang akan kita kirim ke Papua untuk mencari dan menyelidiki informasi yang sebenarnya di lapangan seperti apa," kata Wakil Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, saat menyampaikan pernyataan sikap perkumpulan ulama se-Indonesia itu di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (22/7).

Dari penjelasannya, saat ini tim investigasi tersebut sedang dalam tahap penyusunan roadmap atau peta jalan dan dalam waktu dekat akan segera diberangkatkan. Terkait dengan telah banyaknya tim investigasi serupa yang dikirim oleh berbagai pihak, Ma'ruf mengatakan regu pencari data dan fakta yang dikirim oleh pihaknya akan bersinergi dan melengkapi temuan dari pihak lainnya.

"Tim investigasi ini tidak akan tabrakan, justru saling melengkapi, saling menopang," ujar mantan anggota Wantimpres tersebut.

Ma'ruf menjelaskan investigasi MUI selain meneliti lapangan, juga akan menghimpun informasi yang dilakukan lembaga lain untuk dilakukan crosscheck dan menghasilkan kesimpulan yang valid untuk menghasilkan rekomendasi.

"Nanti kita bandingkan dengan data dan fakta di lapagan, lalu akan kita simpulkan dengan berbagai rekomendasi dan usulan," ujarnya.

Investigasi tersebut, kata Ma'ruf, akan melingkupi semua aspek yang jadi pemicu kejadian di Tolikara tersebut. "Misalnya, masalah sosial, ekonomi dan kemungkinan penguasaan tanah," tuturnya.

Ma'ruf menambahkan, pihaknya meminta pemerintah untuk mewaspadai dan menjaga agar jangan sampai kejadian di Tolikara terulang. "Pemerintah harus punya formula yang mengatasi potensi kejadian ini terulang, jangan dibiarkan," ucapnya.

Dirinya juga berharap tokoh-tokoh Islam bisa menjaga agar umat tidak terpancing dengan isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan Indonesia. "Jangan sampai peristiwa Tolikara disikapi dengan tindakan kekerasan. Kita semua harus berupaya membangun dan memupuk rasa toleransi antar umat di Indonesia," tukasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement