REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan, Pemerintah terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens dari penyanderaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Kiai Ma'ruf mengatakan, pemerintah saat ini mengedepankan jalur negosiasi demi keselamatan sandera.
"Mengenai masalah pilot itu terus diusahakan, negosiasi terus ya. Ini kemarin juga Panglima TNI ikut kami, juga sudah memberi penjelasan tentang rencana-rencana itu. Seperti apa hasilnya kita tunggu saja," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungan ke Papua, Jumat (14/7/2023).
Kiai Ma'ruf mengatakan, tim negosiasi terdiri dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan agama. Dia menyebut, pemerintah memandang, pendekatan negosiasi saat ini diperlukan untuk menekan risiko adanya korban dalam upaya pembebasan.
"Jadi tidak dalam bentuk serangan yang sifatnya frontal itu risikonya akan banyak korban. Karena itu lebih bersifat melakukan negosiasi-negosiasi, perundingan supaya bisa yang sandera kita itu bisa diselamatkan. Jadi menghindari korban lebih banyak," ujarnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan perkembangan negosiasi pemerintah dengan KKB Papua dalam upaya membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens kepada Wapres KH Ma'ruf Amin. Yudo menyampaikan, proses negosiasi saat ini dilakukan oleh Penjabat Bupati Nduga Edison Nggwijangge.
Yudo menyebut, hingga saat ini, mempercayakan proses negosiasi tersebut kepada Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge. Dalam proses negosiasi itu, kata Yudo, aparat keamanan juga mengutamakan jalan damai demi keselamatan seluruh pihak.
"Kita tetap mengutamakan keselamatan pilot maupun masyarakat di sekitar itu. Jangan sampai menjadi korban sehingga kita tetap ajukan negosiasi yang damai, sehingga situasi sekarang kami, Pangdam, Pangko Armada 3 monitor yang dilaksanakan Pj Bupati Nduga," ujarnya.