Ahad 19 Jul 2015 16:15 WIB

29 Sopir Taksi Gelap Bandara Babak Belur Dihajar Marinir

Rep: c18/ Red: Muhammad Hafil
 Tampak suasana terminal 1B keberangkatan dalam negeri di bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Tampak suasana terminal 1B keberangkatan dalam negeri di bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 29 sopir taksi gelap babak belur dihajar anggota TNI di Bandara Soekarbo-Hatta. Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budikarya Sumadhi mengatakan kalau peristiwa tersebut merupakan bentuk penertiban yang dilakukan oleh bandara bersama TNI.

"Kami berterima kasih atas dukungan Kepolisian dan TNI yang selalu siap membantu dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terlebih periode angkutan Lebaran saat ini," terang Budikarya Sumadhi, Ahad (19/7) di Tangerang.

Budi mengatakan sopir taksi gelap seringkali mengganggu kenyamanan pengguna jasa khususnya di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Lanjutnya, terlebih sebagian besar penumpang terminal 2 merupakan Warga Negara Asing (WNA).

Budi mengaku PT Angkasa Pura II akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Bandara Soekarno Hatta lebih aman dan nyaman. Katanya, upaya tersebut dimulai dari tindakan persuasif sampai dengan langkah-langkah hukum.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Kolonel Zainudin mengatakan peristiwa pemukulan terhadap puluhan sopir taksi gelap itu bermula dari salah seorang sopir yang berusaha melakukan transaksi dengan salah seorang penumpang di Terminal 2D pada Jumat (17/7) kemarin.

Zainudin melanjutkan sopir tersebut lantas ditegur oleh anggota marinir. Zainudin mengatakan teguran itu ternyata tak dihiraukan oleh sopir taksi gelap tersebut.

"Sudah ditegur berulang-ulang sopir tersebut cenderung melakukan perlawanan, akhirnya dibawa ke pos keamanan," kata Zainudin.

Zainudin mengatakan perlakuan anggota marinir yang mengamankan seorang sopir taksi gelap tak diterima oleh tiga sopir lainnya. Lanjutnya, mereka lantas mendatangi posko dan melakukan protes dengan meneriaki anggota.

"Akhirnya mereka ikut diamankan dan disuruh 'push up' serta 'Scott Jump'," kata Zainudin lagi.

Zainudin melanjutkan empat anggota marinir dibantu beberapa petugas keamanan bandara lantas melakukan sweeping di Terminal 2D. Katanya, di terminal itu mereka memergoki 29 sopir lain sedang berkumpul.

Zainudin mengatakan mereka kemudian diangkut ke area pemadam kebakaran dan diberikan hukuman serupa dengan empat orang sebelumnya. Akunya, bahkan ada beberapa sopir yang dipukul dengan pelepah pepaya.

"Para sopir dilepaskan sekitar pukul 03.00 dan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka," kata Zainudin.

Meski demikian, Zainudin mengaku kalau perbuatan empat anggota marinir ini tidak bisa dibenarkan. Katanya, meski bertujuan untuk mengamankan namun tetap harus ada batasnya.

"Dan kalau praktiknya sudah keluar batas, jelas akan ada sanksi," ungkap Zainudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement