REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sejumlah poster, spanduk dan baner bertuliskan, "Sudahi kepalsuan di Tangerang Selatan (Tangsel)," terpasang dan tertempel di setiap kecamatan. Spanduk dan stiker yang tertempel di dinding - dinding itu tampak berwarna merah putih memberikan imbauan kepada warga.
Direktur Eksekutif Perhimpunan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menyatakan, spanduk tersebut ingin menyampaikan pesan kepada warga Tangsel jangan sampai pilkada hanya menghasilkan pemimpin yang palsu.
"Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap wilayah tempat tinggalnya agar jangan sampai memilih pemimpin yang palsu" ujarnya, saat dihubungi, Selasa (14/7).
Pemimpin Tangsel yang akan datang bukanlah kepanjangan tangan dari dinasti keluarga. Bukan pula pemimpin formal pada pagi sampai sore, kemudian muncul lagi pemimpin yang lain pada malam harinya.
Pihaknya menilai spanduk seperti ini harus digalakkan lagi. Jangan sampai masyarakat memilih pemimpin yang palsu. Pemimpin Tangsel yang akan datang harus peduli dengan pembangunan infrastruktur. "Jangan sampai masih ada tiang listrik di tengah jalan seperti sekarang. Ini cuma ada di Tangsel lho, dekat Pamulang Square dan Jl Ciater," imbuhnya.
Masyarakat Tangsel dinilainya unik, karena sebagian besar banyak beraktifitas di luar wilayahnya. Mereka dari kalangan pejabat pemerintah dan kaum intelektual. Mereka kini menanamkan kepedulian terhadap situasi politik di wilayah tersebut.
Warga Tangsel, Emilsyah, menilai maraknya spanduk "Sudahi Kepalsuan" ini memiliki hubungan dangan pilkada serentak di kota Tangsel, Desember 2015.
Warga merespon positif atas pesan dari spanduk itu karena mengajak warga Tangsel untuk cerdas dalam memilih pemimpin yang jujur dan jauh dari kepalsuan. "Saya kira bagus agar warga tangsel cerdas dalam memilih dan terhindar dari pemimpin penuh kepalsuan" kata Emilsyah.