REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unsur operasi Badan Keamanan Laut (Bakamla), pada Kamis (9/7), yang sedang melaksanakan Operasi Nusantara VII berhasil menemukan dan mengevakuasi kapal tugboat TB Alorinda 2. Kondisi itu merupakan salah satu aksi Bakamla dalam menjalankan fungsi memberi bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Maritim Waryoto menjelaskan, Kapal TB Alorinda 2/TK BG Alorinda 251 awalnya diberitakan menghilang pada posisi kurang lebih 25 NM dari Bitung ke arah Timur Laut. "Kapal ini milik PT. Alorinda Shipping berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur," katanya dalam siaran pers kepada Republika, Selasa (14/7).
Menurut dia, kapal itu berangkat dari Pulau Doi menuju Bitung pada Kamis (9/7). Pada Senin (13/7), sekitar pukul 14.00 Wita, kapal mengalami mati mesin pada posisi 35 mil Bitung. Pukul 22.00 Wita, lanjut dia, Komandan KN. Singa Laut 4802, Letkol Maritim Agus Tri mendapatkan informasi bahwa kapal TB Alorinda-2/TK BG-251 mengalami kerusakan mesin pada posisi titik koordinat 01°49’58’’U – 125°25’20’’T.
Atas komando dari Kepala Kantor Keamanan dan Keselamatan Laut Zona Maritim Tengah, Laksma Maritim Anang S. Hidayat pada pukul 22.50 Wita, lanjut dia, KN Singa Laut 4802 berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Bitung menuju titik koordinat tersebut.
"KN. Singa Laut 4802 menemukan kapal TB. Alorinda-2 yang dinahkodai oleh Hence Adilang dengan sembilan orang ABKnya dalam keadaan selamat. Kapal ini ditemukan pada pukul 01.15 Wita, sedangkan kapal TK. BG-251 sudah tenggelam dan tidak diketahui keberadaannya," kata Waryoto.
Dia mengatakan, TB. Alorinda-2 mengalami kerusakan mesin pada manipul engine dan kehabisan bahan bakar. Selanjutnya KN. Singa Laut 4802 menarik kapal TB. Alorinda-2 pada pukul 01.45 Wita, menuju Dermaga Satkamla TNI-AL Bitung dan tiba pada pukul 08.30 Wita.