REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bahan pokok melonjak menjelang lebaran. Harga cabai rawit misalnya, sudah mencapai Rp 25 ribu per kilogram.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, kenaikan harga bahan pokok disebabkan kurangnya pasokan akibat tidak lancarnya distribusi "Distribusi bahan pokok terganggu akibat arus mudik," kata Agus kepada Republika, Ahad (12/7).
Dengan sudah mulainya arus mudik, ujar Agus, distribusi bahan pokok antarpulau yang menggunakan kapal laut terganggu. Ini lantaran kapal-kapal saat ini lebih banyak mengangkut penumpang ketimbang bahan pokok.
Selain itu, ia menilai ada permainan dari tengkulak yang memborong bahan pokok dari produsen lalu menimbunnya. "Tengkulak ini juga jadi masalah serius dalam tata niaga kita," ujarnya.
Agus mengatakan pemerintah harus benar-benar memperbaiki sistem tata niaga agar masalah-masalah kenaikan harga bahan pokok tidak terulang. Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan operasi pasar seperti yang gencar dilakukan belakangna ini.
Menurutnya, efek operasi pasar dengan menjual harga bahan pokok lebih murah hanya bersifat sementara. "Yang namanya bahan pokok kan 4-5 hari sudah habis. Kalau sudah habis mereka beli lagi dong di tempat biasa, bukan di operasi pasar," ujarnya.