Ahad 12 Jul 2015 16:33 WIB

Ribuan Calon Penumpang Pilih Bertahan di Bandara Ngurah Rai

 Sejumlah warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Sejumlah warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Ribuan calon penumpang rute domestik dan internasional memilih bertahan di Bandara I Gusti Ngurah Rai setelah ditutup sementara akibat abu vulkanik Gunung Raung mengarah kembali ke Bali.

Di Terminal Keberangkatan Domestik bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, ribuan calon penumpang menuju sejumlah kota di Tanah Air itu duduk di sekitar area luar dan dalam terminal. Calon penumpang yang menumpuk di areal dalam terminal domestik sebagian besar merupakan calon penumpang yang sudah terlanjur melakukan pelaporan pada masing-masing maskapai penerbangan.

Namun mereka urung berangkat karena maskapai penerbangan memilih untuk membatalkan jadwal penerbangan karena peristiwa "force majeur" atau keadaan mendesak akibat peristiwa alam itu sehingga pihak otoritas dan operator bandara menutup sementara Bandara Ngurah Rai.

Pemandangan serupa juga terlihat di Terminal Keberangkatan Internasional, ribuan calon penumpang memenuhi setiap sudut lantai tiga terminal tersebut. Beberapa dari mereka bahkan tertidur karena pembatalan maskapai penerbangan akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung.

"Lebih baik saya tunggu saja sesuai saran maskapai mudah-mudahan nanti jam empat sore sudah bisa beroperasi," ucap Johan, calon penumpang tujuan Surabaya.

Meski sebagian besar memilih bertahan di bandara, tak sedikit di antara para calon penumpang yang gagal berangkat itu malah memilih keluar bandara dan melanjutkan liburan mereka di Pulau Dewata.

"Saya lebih baik kembali ke hotel dan beristirahat sejenak atau kembali berjalan-jalan karena kami menghabiskan bulan madu di Bali, ucap seorang calon penumpang dari Belanda, Job Jansen bersama sang istri, Anna Langerak.

Senada dengan Job, turis asal Slovenia, Peter Curk, bersama teman-temannya memilih kembali berjalan-jalan menantikan kabar terbaru terkait penutupan operasional bandara. Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup kedua kalinya pada Minggu (12/7) mulai pukul 10.30 Wita hingga dijadwalkan pukul 16.00 WITA.

Sebanyak 18 jadwal keberangkatan internasional dan 21 jadwal penerbangan keberangkatan domestik dibatalkan dengan sekitar lima ribu calon penumpang gagal terbang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement