Kamis 09 Jul 2015 00:00 WIB

Dua Hal yang Harus Dipacu Pemerintah

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq.
Foto: Republika/Wihdan H
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq mengatakan, pemerintah saat ini sedang berpacu menghadapi dua hal besar.Kedua hal itu adalah  konsolidasi politik elit dan gejala krisis ekonomi.

Bila Jokowi mau belajar dari Soeharto maka seharusnya Jokowi menuntaskan dulu konsolidasi politik elit sebagai modal politik untuk menyelesaikan ekonomi yang nyata dan dirasakan masyarakat dampaknya.

Kehidupan politik negeri ini menurutnya memang tak sesederhana yang dibayangkan sebagian orang. Alih-alih mengembangkan, yang ada dan sudah terbangun pun bisa berantakan.”Presiden sedang dihadapkan pada realitas modal politik awal yang makin terfragmentasi. Sementara konsolidasi perlu tambahan elemen lainnya,” ujar Mahfudz melalui siaran persnya yang diterima Republika, Rabu (8/7).

Memadukan dua kepentingan dalam reshuffe, yaitu konsolidasi politik elit dan mengelola persoalan ekonomi menurutnya sangat sulit dan rumit. Karena, yang dibutuhkan saat ini adalah karakter pemimpin nasional sebagai  seorang yang bisa menggalang solidaritas dan pemimpin buat semua atau solidarity maker dan leader for all.

Untuk itu saat ini Presiden butuh 3 instrumen kekuatan yaitu aktor keamanan negara yang kuat, aktor politik elit yang tanggap dan aktor teknokratik yang cerdas. Presiden bersama ketiga instrumen aktor tersebut bahu-membahu mengelola entitas bisnis/ekonomi, psikologi massa dan dunia internasional.

“Orientasinya hanya satu yakni kepentingan nasional . Buang jauh kepentingan personal dan juga kepentingan kelompok," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement