Rabu 08 Jul 2015 11:46 WIB

Akhirnya Istana Akui Salah Ketik Undangan Pelantikan BIN

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Badan Intelijen Negara
Foto: Bin.go.id
Badan Intelijen Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana akhirnya mengakui telah membuat kesalahan penulisan dalam undangan pelantikan kepala BIN. Dalam undangan yang dibuat oleh Kementerian Sekretariat Negara tersebut tertulis 'Pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional'. Padahal, BIN adalah singkatan dari Badan Intelijen Negara.

"Kementerian Sekretariat Negara setelah menyadari adanya kesalahan teknis penulisan pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI, secepatnya telah menarik dan menggantinya dengan penulisan yang benar," ujar Deputi bidang Protokol, Pers dan Media, Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo, melalui siaran pers tertulis yang diterima ROL, Rabu (8/7).

Menurut dia, Istana telah mengirimkan undangan baru yang telah diperbaiki penulisannya pada para tamu dan pejabat yang diundang. Atas kejadian tersebut, Djarot meminta maaf pada masyarakat dan berjanji pihaknya akan lebih berhati-hati.

"Kementerian Sekretariat Negara akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan administrasi di lingkungan Lembaga Kepresidenan," kata Djarot.

Sebelumnya, netizen di media sosial ramai membicarakan kesalahan penulisan pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI yang dibuat Kementerian Sekretariat Negara. Dalam surat undangan yang bercap stempel resmi tersebut, BIN ditulis singkatan dari Badan Intelijen Nasional, bukan Badan Intelijen Negara.

Setelah undangan salah tulis tersebut ramai dibicarakan, muncul undangan baru dengan penulisan yang telah diperbaiki. Dalam undangan kini ditulis 'Pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara.'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement