Selasa 07 Jul 2015 20:11 WIB

KSAU Ajukan Pengganti Pesawat Hercules pada Pemerintah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
  Personil TNI AU menyiapkan pesawat Hercules sebelum proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Personil TNI AU menyiapkan pesawat Hercules sebelum proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staff Angkatan Udara, Marsekal TNI Agus Supriatna mengakui sudah melakukan kajian terhadap adanya pesawat pengganti Hercules. Menurut Agus, pihaknya sudah mengirimkan kajian tersebut kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Namun, Agus menyerahkan keputusan soal pengadaan pesawat pengganti Hercules tersebut kepada pemerintah. ''Kami sudah buat kajian, tapi nanti tergantung dari pemerintah yah,'' kata Agus kepada wartawan usai menghadiri acara Buka Bersama denga Presiden RI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/7).

Kendati begitu, Agus menegaskan, pihaknya akan meminta jenis varian terbaru dari pesawat angkut kelas berat. Selain itu, pihaknya juga meminta pengadaan pesawat angkut yang baru itu dalam jumlah yang besar.

Terkait asal negara produsen dari pesawat Hercules itu, Agus tidak menyebut secara pasti. ''Bisa saja dari Airbus ada, dari Amerika Serikat ada, dan dari Rusia ada. Tapi nanti semua tergantung dari pemerintah,'' kata Agus.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sempat menyebutkan akan melakukan penggantian pesawat angkut jenis kelas berat di Skuadron Angkut TNI AU. Salah satu pesawat yang direkomendasikan adalah pesawat (Airbus) A400 atau C17.

Pesawat A400 merupakan pesawat angkut militer bermesin empat turboprop. Sementara, pesawat C17 merupakan pesawat jenis angkut terbaru buatan Amerika Serikat dan sudah dioperasikan oleh AU Amerika Serikat, AU Britannia Raya, dan AU Australia.

Sedangkan penambahan Alutsista secara keseluruhan dari TNI AU, Agus menyebutkan, bakal ada penambahan Alutsista dan hal itu sudah dicantumkan dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI pada 2015 hingga 2019. Dalam pengadaan Alutsista itu rencananya akan ada modernisasi Alutsista untuk pesawat tempur, seperti penggantian pesawat F5 Tiger.

''Selain itu, ada pesawat angkut berat, helikopter angkut kelas berat, dan helikopter SAR,'' ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement