REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Suhajar Diantoro menjadi salah satu dari 11 pimpinan madya yang dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Rabu (1/7). Ia dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kemendagri.
Pengangkatan Suhajar tak pelak membuat kursi pimpinan IPDN kosong. Pasalnya, sejak resmi dilantuk Suhajar mengakui dirinya bakal bermarkas di kantor Kemendagri.
Dia menyerahkan kursi pimpinan rektor IPDN kepada Mendagri yang menurutnya belum ia ketahui hingga saat ini.
"Dalam satu atau dua hari ini, maka saya disini (kemendagri) menempati posisi baru, sampe serah terima tunggu arahan pak menteri, untuk rektor, setelah itu baru kita serah terima," ujar Suhajar.
Mengenai latar belakang rotasi tersebut, ia juga menampik tudingan bahwa rotasi dikarenakan berbagai masalah yang muncul di IPDN. Ia mengklaim di bawah kepemimpinannya, telah menjalankan amanat sesuai standar operasi prosedur. "Tidak, kondisi IPDN justru lebih kondusif," ujar Suhajar.
Dia menilai, pergantian tersebut merupakan bentuk regenarasi rutin yang terjadi di Kemendagri dan maksimal dua tahun. "Pak menteri sudah bilang bahwa setiap dua tahun itu dirolling, saya kan pas dua tahun," katanya.