Ahad 28 Jun 2015 22:12 WIB

Gerindra Sarankan Jokowi Rombak Menteri di Sektor Ekonomi

Rep: c08/ Red: Maman Sudiaman
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono
Foto: dokpri
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan sudah saatnya Presiden Joko Widodo melakukan perombakan menteri-menteri yang mengisi kabinetnya khususnya menteri-menteri yang membawahi sektor-sektor ekonomi. Alasannya sektor perekonomian Indonesia sudah saatnya diperkuat karena adanya potensi gejolak yang mengakibatkan PHK massal oleh sejumlah perusahaan.

"Jokowi perlu mengganti menteri yang menangani sektor ekonomi. Keadaan ekonomi sedang dalam situasi mengkhawatirkan karena adanya potensi gejolak sosial pasca lebaran ini berupa PHK massal dari berbagai sektor kegiatan usaha," kata Ferry melalui siaran pers yang diterima ROL, Ahad (28/6).

Ferry menambahkan perombakan kabinet sah-sah saja dilakukan bila menteri yang tidak menunjukkan kinerja sesuai dengan visi misi presiden. Apalagi dalam bidang perekonomian yang dinilai Ferry sangat riskan terhadap hajat hidup khalayak banyak. Ia mengharapkan pos-pos menteri ekonomi harus lah orang ang benar-benar dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.

"Perombakan kabinet pemerintahan harus didasarkan dengan keadaan sosial ekonomi yang sekarang terasa berat untuk rakyat. Saat ini jelas terjadi penurunan kualitas hidup rakyat secara masif," ujar Ferry.

Bila Jokowi memutuskan mengganti jajaran kabinetnya, Ferry menginginkan menteri-menteri baru nanti dapat mempermudah kerja presiden untuk mewujudkan program-program yang dicanangkan Jokowi-JK pada masa-masa kampanye setahun yang lalu.

Ia melihat hingga saat ini perekonomian Indonesia sejak dipimpin Jokowi tidak menunjukkan pergerakan yang positif. Ferry menyebutkan bahwa nilai tukar rupiah yang tengah anjlok yang membuat harga-harga kebutuhan pokok naik berimplikasi kepada memburuknya perekonomian rakyat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement