Jumat 26 Jun 2015 19:19 WIB

Taksi Gelap Jadi Permasalahan Utama Bandara Soetta

Satu keluarga pemudik saat memasuki ruang tunggu Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (27/8).
Foto: Republika/Amin Madani
Satu keluarga pemudik saat memasuki ruang tunggu Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 245 pengaduan konsumen terkait layanan bandara hanya dalam waktu satu bulan.

Koordinator Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Sularsi dalam diskusi yang bertajuk "Saatnya Konsumen Bicara untuk Bandara yang Lebih Baik" di Jakarta mengatakan jumlah tersebut didapat setelah YLKI membuka Bulan Pengaduan Konsumen Pelayanan Bandara mulai pertengahan Mei sampai Juni 2015.

"Kami perlu membuka bulan pengaduan setelah aebelumnya maraknya keluhan masyarakat terhadap layanan bandara," katanya, Jumat (26/6).

Sularsi menuturkan tujuan diadakannya bulan pengaduan tersebut, di antaranya untuk memotret jasa pelayanan bandara, memberi masukan kepada regulator dan operator, media komunikasi antara operator dan regulator serta mendorong pengelolaan bandara yang lebih baik.

Dia mengatakan data pengaduan konsumen terkumpul melalui pesan singkat, aplikasi whatsapp, surat elektronik, telepon, datang langsung ke YLKI dan media sosial, seperti Facebook dan Twitter terkait pelayanan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Sularsi menyebutkan dari 246 aduan, pengelolaan transportasi darat dan parkir merupakan kasus yang paling banyak diadukan, masing-masing berjumlah 30 kasus dan 21 kasus. Dia menjelaskan pengelolaan transportasi, di antaranya masih ditemukan taksi gelap (55 persen), kesulitan akses taksi resmi (14 persen) serta taksi tak berargo (tujuh persen).

Sedangkan, masalah parkir didominasi oleh antrean panjang dan keluar masuk parkir (38 persen), parkir liar (19 persen) dan parkir mahal (10 persen).

"Antrean parkir selalu padat baik masuk maupun keluar, lokasi parkir yang jauh, serta keluhal mahalnya parkir inap," katanya.

Untuk kategori sepuluh besar, kasus yang diadukan konsumen ke YLKI adalah pengelolaan transportasi (30 kasus), parkir (21), fasilitas troli (15), asap rokok di bandara (15), toilet (13), kursi tunggu (12), petugas tidak responsif (11), bagasi hilang atau rusak (10), porter nakal (sembilan) dan calo tiket (tujuh).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement