REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Siti Sapurah, mengatakan ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe sering berganti asisten rumah tangga. Berdasarkan keterangan para saksi yang didampinginya, setidaknya sudah empat kali Margriet berganti asisten rumah tangga sejak Desember lalu.
"Sejak saya mengawal kasus ini Desember lalu dan berdasarkan keterangan saksi kami, sudah empat kali Margriet berganti asisten rumah tangga. Sebelum Frangky, ada Arnold yang bekerja kepada Margriet. Sesudahnya ada Agustinus dan kini ada satu lagi pembantu yang menggantikan Agus," jelas Siti saat dihubungi ROL, Kamis (25/6).
Siti juga menambahkan keterangan dari Handono yang sudah tiga tahun kos di rumah Margriet. Menurut Handono, seorang pembantu biasanya bertahan paling lama 1,5 bulan bekerja bersama Margriet.
"Mereka tidak tahan dengan kerasnya perilaku Margriet. Salah seorang pembantu, Frangky, juga sering dimarahi Margriet jika akan menolong Engeline. Margriet selalu menegaskan bahwa dia yang memberi kehidupan kepada Engeline, jadi para asisten rumah tangga tidak boleh ikut campur," lanjut Siti.
P2TP2A menghadirkan tiga orang saksi untuk membantu proses penyidikan kasus pembunuhan Engeline. Ketiganya adalah Frangky A Maringka, Yuliet Christian dan Lorraine I Soriton.
Ketiganya pernah tinggal di rumah ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe, pada November 2014 hingga Maret 2015. Pada Senin (22/6) lalu, tiga saksi itu ikut hadir dalam rekonstruksi kasus Engeline oleh Polda Bali.