Senin 22 Jun 2015 13:29 WIB

Cegah Tindak Kriminal di Angkot, Ahok Akan Tambah Jumlah Bus

Rep: C11/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yakin dengan terus ditambahnya jumlah bus di Jakarta, hal itu akan meminimalisir kasus tindak kriminal yang terjadi di angkot, seperti kasus pemerkosaan terhadap seorang karyawati yang terjadi pada pekan lalu.

"Kan saya bilang, kalau bus cukup gak mungkin orang naik angkot. Angkot yang gelap, sopir tembak gak ada lagi," kata Ahok sapaan akrab Basuki di halaman Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Ia melanjutkan nantinya akan mengajak operator bus untuk bergabung bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Apabila operator telah bergabung, nantinya akan dibayarkan dengan sistem rupiah per kilometer.

"Kita akan memberlakukan rupiah per kilometer. kalau sudah begitu, kita murah, mau gak kamu naik angkot yang serem lebih mahal. Nah itu yang ingin kita tawarkan," ujarnya.

Ahok optimistis dengan adanya jumlah bus yang memadai, nantinya warga akan beralih menggunakan Transjakarta. Sebab, tarif yang diberlakukan juga harganya terjangkau.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan di dalam Angkot kembali terjadi. Kali ini kasus tersebut menimpa seorang karyawati penumpang angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran.

Peristiwa yang terjadi pada 20 Juni lalu, berawal saat korban menaiki angkot dari tempat kerjanya di Gandaria City. Pelaku berinisial DA kemudian menghentikan Angkotnya di jalan (fly over TB Simatupang). Dibawah ancaman pisau, korban kemudian diperkosa oleh pelaku.

Saat ini pelaku yang merupakan sopir tembak telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement