Senin 15 Jun 2015 15:44 WIB

Warga Masih Ingin Risma Pimpin Surabaya

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Wihdan H
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Prestasi kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini banyak mendapatkan apresiasi. Tidak hanya melalui berbagai penghargaan dan angka-angka statistik, tetapi juga tercermin dari tingkat kepuasan warga.

Tiga orang warga Surabaya yang Republika temui secara acak menyatakan puas dengan kinerja Risma, panggilan sang Wali Kota. Jessica Marta (26), seorang pekerja swasta menyampaikan, perubahan Kota Surabaya terasa di bawah kepemimpinan Risma, mulai dari infrastruktur hingga layanan publik.

Jessica yang tinggal di daerah perbatasan Surabaya-Sidoarjo merasakan perbedaan pembangunan infrastruktur dan layanan publik antara Kota Surabaya dan kabupaten tetangganya itu.

"Kalau si Surabaya itu, pembangunannya pesat, seperti jalan, trotoar atau selokan-selokan. Pendidikan juga di Surabaya gratis sampai SMA. Kalau di Sidoarjo kan enggak," ujar Jessica kepada Republika, Senin (15/6).

Warga lainnya, Siti (35), juga memberikan penilaian positif tentang Risma. Siti yang sehari-hari berjualan makan dan minuman di Jalan Ketintang merasa Risma perhatian terhadap rakyat kecil.

"Saya sudah empat tahun berjualan di sini. Alhamdullilah lancar dan aman. Bu Risma bagus, mengayomi rakyat kecil," tutur perempuan kelahiran Pamekasan, Madura itu.  

Pegawai Dinas Kebersihan dan  Pertamanan (DKP), Agus (40), merasa beruntung Surabaya memiliki Wali Kota seperti Risma. Warga Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo itu merasakan betul peningkatan tingkat kesejahteraan yang terjadi selama hampir lima tahun Risma memimpin.

"Saya kerja sembilan tahun, Mas. Dulu, sebelum Bu Risma, gaji saya Rp 900 ribu. Sekarang UMR, Rp 2,7 juta," tutur Agus yang dijumpai tengah bekerja membersihkan sampah di sungai.

Memang, Agus mengakui, dengan bertambahnya gaji, beban kerjanya semakin berat. Agus yang menjadi bagian tim kebersihan saluran sungai bekerja tanpa jam kerja.

"Kita memang kerjanya enggak bisa pakai jam kerja, Mas. Jadi kapanpun dibutuhkan, saluran mampet, kita harus siap. Itu kan memang kebutuhan masyarakat. Tapi enggak apa-apa, Mas. Sebagiannya kerja saya ibadah," ungkap Agus.

Sebelumnya Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa PDIP akan kembali menduetkan Risma dengan Whisnu dalam pilwali yang akan digelar Desember 2015. Meskipun Risma masih enggan bersuara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement